Posts

Showing posts from February, 2024

OH, KAPTEN! KAPTENKU! (Walt Whitman)

    Oh, Kapten! Kaptenku! Perjalanan menakutkan kita telah usai, Kapal itu telah termakan cuaca di tiap para-para, anugerah kita cari telah dimenangkan, Pelabuhan dekat, genta kudengar, segenap khalayak bersukacita,   Sejauh mata lunas kokoh, kapal teguh dan menantang;   Duhai, sayang! Sayang! Sayang!     Duhai, tetesan mengucur merah,      Di sana di dek Kaptenku berbaring,       Gugur oleh maut dan beku.   Oh, Kapten! Kaptenku! Bangkitlah dan simak genta; Bangkit—bagimu panji terbentang—bagimu terompet bergetar, Bagimu buket dan kalungan bunga berpita—bagimu pesisir gempita,  Bagimu mereka mengelu-elu, khalayak mengalun, raut muka mengharap mereka menoleh;   Inilah, Kapten! Pandu terhormat!    Lengan ini menopang kepalamu!     Mimpilah ini dari dek kapal,      Engkau telah gugur oleh maut dan beku.   Kaptenku tak menyahut, bibirnya pucat...