PENYAIR BERANJAK TUA (Pablo Neruda)
Ia memberiku lengannya seperti sebatang pohon tua yang menjulurkan cabang dahannya, tak berdaun dan tiada berbuah. Tangan nya yang tak melipat, selagi menulis, serat dan anyaman dari sebuah nasib, sekarang bersinar dengan lurikan gurat rambut: hari dan bulan dan tahun. Kala mencorat-coret kegersangannya pada wajahnya, membangkang dan kurus, seakan-akan membagi segenap garis dan tanda kelahirannya, setakat, sedikit demi sedikit, udara akan memekikkan apa yang ia lihat dan menegakkannya di sana. Batas memanjang tempat kedalaman berada, bab yang padat selama tahun-tahun wajahnya, perlambang yang bersungut-sungut, dan fabel samar-samar, tanda bintang— apa pun yang sirene itu lupa dalam tua pengasingan jiwa, atau menetes dari langit dan gemintang, dicetak pada wajahnya. Kuno dan bardic , [1] penanya tiada pernah terpaku di atas halaman bandel sungai yang meluap sepanjang hidup kita atau dewa tak bernama yang merawat sajaknya. Sekarang pada tulang pipinya segenap dari mis...