OCTAVIO PAZ, "Januari Utama"
Pintu-pintu tahun membuka
seperti pintu-pintu
bahasa
menuju yang tak
terketahui.
Semalam kau berkata
padaku:
esok
kita mesti menerka
pertanda,
merancang pandang,
mereka-reka rencana
pada halaman ganda
dari hari dan kertas.
Esok, kita mesti
menemu,
sekali lagi,
kenyataan dunia ini.
Aku terlambat membuka
mata.
Dalam sedetik dari
sedetik
aku rasakan apa yang
suku Aztek rasakan,
di puncak
semenanjung,
berbaring menunggu
waktu yang tak pasti
kembalinya
melalui celah-celah
cakrawala.
Tapi tidak, tahun
telah kembali.
Ia memenuhi seluruh
ruang
hingga tatapanku
hampir menyentuhnya.
Waktu, dengan tanpa
bantuan kita,
telah menempatkan
dengan saksama
tatanan yang sama seperti kemarin
rumah-rumah di
jalanan lengang,
salju pada
rumah-rumah,
kebisuan pada salju.
Kau di sampingku,
masih lelap.
Hari telah
menemukanmu
tapi kau belum mau
menerima
menjadi temuan hari.
—Mungkin tidak menjadi temuanku,
juga.
Kau dalam hari yang
lain.
Kau di sampingku
dan aku melihatmu,
seperti salju,
lelap di antara
gelagat-gelagat.
Waktu, dengan tanpa
bantuan kita,
menemukan
rumah-rumah, jalanan, pepohonan,
dan
perempuan-perempuan tidur.
Ketika kau membuka
matamu
kita akan melangkah,
sekali lagi,
di antara jam-jam dan
temuan-temuannya.
Kita akan melangkah
di antara gelagat-gelagat
dan menjadi saksi
atas waktu dan tasrif-tasrifnya.
Barangkali kita akan
membuka pintu-pintu hari.
Lantas kita hendak
memasuki yang tak terketahui.
Dari judul sajak "January First", terjemahan Bahasa Inggris oleh Elizabeth Bishop. Dari A Draft of Shadow and Other Poems karya Octavio Paz. Dialihbahasakan ke Indonesia oleh Rudiana Ade Ginanjar. Hak cipta dilindungi oleh Undang-Undang. (Sumber: www.pgrnair.blogspot.com).
Comments
Post a Comment